Unhas-IGBD Parepare Tingkatkan Minat Belajar Bahasa Daerah
- matamatapolitik
- Jul 24, 2019
- 2 min read
Asosiasi guru bahasa daerah kota Parepare (IGBD) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu kebudayaan (FIB) dari Universitas Hasanuddin (UNHAS), mengadakan lokakarya tentang pembelajaran bahasa daerah berbasis TI.
Subyek dari Workshop ini adalah "membuat Fun, Creative, Effective, dan Fun Learning untuk guru bahasa daerah di kota Parepare " diadakan di aula Dinas Pendidikan dan kebudayaan kota Parepare, Sabtu (07/20/2019).
Ketua kota Parepare IGBD, Rahmaniar menyatakan, subyek dialek lokal pada saat ini mirip dengan subjek luar yang kurang menarik bagi understudies. Salah langkah tidak dalam understudies, bukan pada wali, atau dalam jaringan, namun Mix-up terletak pada prosedur pembelajaran yang muncul berulang-ulang.
"Dengan demikian, kami melangkah ke piring dan mengadakan Workshop pembelajaran bahasa daerah berbasis TI yang kami bersinergi dengan program administrasi kelompok masyarakat Hasanuddin University, " kata niar, sebagaimana Dia tahu tentang Ketua IGBD Parepare.
Sebuah agregat dari 25 anggota dari bahasa teritorial instruktur di dasar, Pusat dan tingkat sekolah menengah pergi ke Workshop.
Materi dipamerkan adalah tambahan menarik dan intuitif. Dua dari aplikasi ICT dipamerkan dalam lokakarya, misalnya, yang Lontara ' Yusring gaya teks, digunakan pada daerah kerja atau PC, namun Selain pada ponsel dengan tujuan bahwa klien dapat menulis Lontara ' pada WhatsApp, Facebook, email, dan lainnya berbasis web jejaring sosial.
Ada juga aplikasi Hot Potato. Dr Hot Potato oleh Dr. Yusring Sanusi (dosen di Fakultas Ilmu budaya UNHAS), adalah sebuah aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk merakit pertanyaan tes untuk dialek provinsi, baik terputus dan di web dengan tujuan yang dapat mendorong tugas dalam menilai potensi magangnya.
Penjabat kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Parepare, Arifuddin Idris dipercaya bahwa Workshop dapat memberikan fortifikasi dalam melahirkan imajinatif dan inventif bahasa teritorial pendidik.
Lokakarya berlangsung, ia memiliki saham dalam memahami visi dari pemerintah kota untuk membuat Parepare kota industri tanpa cerobong, terutama di andalan instruksi.
"Guru bahasa lokal menunjukkan understudies, dalam hal apapun, jelas, itu membuat mendapatkan memahamkan melelahkan, namun jauh dari itu, pendidik bahasa lokal harus imajinatif dan kreatif, kaligrafi Arab, namun intelijen di dekatnya berbasis kaligrafi, misalnya dari bimbingan Bugis dengan tujuan yang dapat mereka sampaikan, "ujar Arif, ujar Kepala pendidikan dasar sebelumnya.
留言