Pilkada Serentak 2018 dan Buruknya Hukum di Indonesia
- matamatapolitik
- Jun 25, 2018
- 3 min read
Mengapa Indonesia begitu buruk di undang-undang
INI Mei, untuk menandai awal Ramadhan, tajam Indonesia, sebuah cabang dari elektronik Jepang raksasa, meluncurkan kulkas halal pertama di dunia. Tidak lemari es untuk makanan halal; sebuah alat yang itu sendiri yang seharusnya Syariah-compliant (meskipun Qur'an tidak menyebutkan lemari es). Pada konferensi pers eksekutif perusahaan mengenakan kemeja batik dan meringkuk di itu, memberikan acungan jempol ceria.
Aksi adalah terutama latihan pemasaran, tetapi segera Indonesia pembeli akan dapat snap up banyak barang lebih mustahil, bersertifikat halal. Untuk itu, mereka bisa berterima kasih samar-samar bernada undang-undang yang mulai berlaku pada bulan Oktober tahun depan. Ini menetapkan bahwa sebagian besar produk harus bersertifikat halal, tanpa tepat menentukan produk mana yang itu berarti. Pengacara berpendapat bahwa itu bisa berlaku untuk barang-barang yang tidak termakan, seperti lemari es, dan bahkan untuk layanan seperti konsultasi.
Itulah tidak berarti Indonesia hanya wol hukum. Di bawah satu terbuka terhadap pencemaran nama baik, pencipta internet meme telah ditahan untuk memalukan politisi. Hukum anti pornografi memungkinkan pejabat untuk mengadili orang-orang yang melakukan "tindakan yang dianggap tidak senonoh" di depan umum. Undang-undang anti-terorisme, lulus pada bulan Mei, sama-sama tidak tepat. Bahkan mereka yang merugikan lingkungan dapat berperan sebagai teroris. Aturan seperti itu menjejak dengan mudah dapat berbalik pada demonstran politik, menunjukkan Andreas Harsono dari Human Rights Watch, sebuah kelompok tekanan.
Peraturan-peraturan lain yang diberlakukan untuk memperkuat ekonomi, hanya sakit-berpikir-melalui. Dalam upaya untuk menangkap nilai lebih dari mineral berlimpah di Indonesia, pemerintah pada tahun 2014 yang melarang ekspor bijih diproses. Tapi bukan membangun kilang dan pelebur, banyak perusahaan pertambangan langsung menutup naik toko. 2015 produksi nikel, ekspor, turun 60% dari puncaknya. Dekrit serupa mengatakan bahwa kapal-kapal hanya Indonesia bisa ekspor batubara dan minyak sawit dan impor beras, meskipun kata-kata khas samar-samar. Yang disimpan pada bulan Juni, berikut protes dari industri.
Pembuat undang-undang juga tidak produktif. Terakhir tahun Parlemen mengatur sendiri target menyetujui 52 tagihan, tapi pada akhirnya lulus hanya enam-sosok yang tidak sangat rendah. Yang irks pemilih. "Mereka melakukan apa-apa; mereka hanya berbicara,"menyesalkan Pochaki, seorang manajer di Jakarta. Itu berarti bahwa rancangan undang-undang biasanya mengambil agonisingly lama ditetapkan. Ambil kode kriminal yang baru, yang mungkin akhirnya menjadi hukum dalam beberapa bulan mendatang. Yang sekarang berlaku, diadaptasi dari pendahulu kolonial Belanda yang ditulis pada tahun 1918, tidak telah direvisi sejak 1981. Berbicara tentang update dimulai pada 1980-an, dengan yang pertama dari banyak konsep yang muncul pada tahun 1993.
Mengapa Apakah Indonesia yang begitu buruk di undang-undang? Salah satu alasan adalah kurangnya keahlian. Sudah demokrasi hanya 20 tahun. Sebelum itu, pemerintah, daripada legislatif, menyusun undang-undang yang paling. Sedangkan di banyak negara lain hukum boffins melakukan penyusunan, di Indonesia pekerjaan dapat jatuh ke politisi, banyak di antaranya berpengalaman. Setelah pemilihan Pemesanan pada tahun 2014, lebih dari setengah anggota parlemen yang baru untuk pekerjaan.
Kekhawatiran lain adalah korupsi. Jajak pendapat secara rutin menemukan bahwa Parlemen Nasional dianggap negara lembaga yang paling korup. Graft-penghilang Komisi telah menemukan taman untuk menangkap anggota parlemen dari semua sepuluh dari partai yang terwakili di dalamnya.
Namun, faktor lain adalah budaya politik Indonesia. Konsensus yang berharga, dan pemerintah umumnya meliputi serangkaian pihak yang beraneka ragam. Ada sangat sedikit disiplin partai. Sebaliknya, seperti tagihan yang meronta-ronta dalam Komite, semua orang beratnya, termasuk berbagai departemen pemerintah, yang sering berselisih. Undang-undang anti-terorisme diselenggarakan selama bulan karena perselisihan antara polisi dan tentara, misalnya.
Masalahnya diperparah oleh peraturan daerah. Provinsi dan Kabupaten (kira-kira setara dengan County) memiliki kekuatan untuk menghasilkan hukum mereka sendiri. Hal ini menciptakan sebuah "hutan" peraturan sering-kontradiktif, kata Simon Butt, seorang profesor dari hukum Indonesia di Universitas Sydney. Ketika undang-undang yang bertentangan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, hal ini tidak jelas yang memiliki prioritas. Beberapa fungsi pemerintah, seperti pemberian ijin penebangan hutan, akhirnya dilakukan pada tingkat kedua, menciptakan kebingungan.
Pada tahun 2016 Departemen negeri mencoba untuk menyederhanakan sistem hukum oleh membatalkan 3.000 peraturan daerah, hanya untuk dibalikkan oleh Mahkamah Konstitusi tahun lalu. Keputusan telah berani Gubernur dan Bupati dan menambah pentingnya Pilkada serentak 2018 yang akan diadakan pada tanggal 27 Juni. Namun, jajak pendapat tersebut biasanya memenangkan kepribadian dan isu-isu lokal, bukan kemampuan undang-undang. Hutan hukum Indonesia akan tidak ditebang segera.
Comments