Pemerintahan Barham Salih Menolak Perang Irak Kedua
- matamatapolitik
- May 16, 2019
- 2 min read
Pemerintahan Barham Salih Menolak "Perang Irak" Kedua. Irak tidak ingin perang baru yang menghancurkan di Timur Tengah. Baghdad bahkan menolak jika wilayahnya digunakan untuk perang melawan Iran.
"Irak adalah negara berdaulat. Kami tidak akan mengijinkan (AS) untuk menggunakan wilayah kami, "kata Duta besar Irak untuk Rusia, Haidar Mansour Hadi pada konferensi pers di Moskow pada hari Rabu.
Komentar datang sebagai diplomat Irak ditanya tentang Baghdad tentang meningkatnya ketegangan di wilayah itu, dipicu oleh perselisihan antara Washington dan Teheran.
"Pada akhirnya tidak ada yang akan terjadi," katanya. "(Iran) tidak menginginkan perang baru yang menghancurkan di wilayah itu. "
Dia juga mengatakan bahwa Baghdad bisa mencoba untuk menggunakan hubungan dekat dengan AS dan Iran untuk mengurangi ketegangan.
"Irak bersikeras bahwa kita ingin menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah," katanya, seperti dikutip oleh Russia Today, Kamis (05/16/2019).
Timur Tengah sedang terkena ketakutan perang baru antara Iran dan Amerika Serikat. Pada hari Rabu, AS memerintahkan evakuasi parsial dari staf Kedubes di Baghdad dan Konsulat di Erbil, Kurdistan Irak, setelah menteri luar negeri Michael Pompeo mengklaim bahwa "kegiatan Iran " membahayakan situs dan pasukan Amerika di Irak.
Gerakan Washington mendorong Jerman dan Belanda untuk menghentikan misinya di Irak yang bertujuan untuk melatih pasukan lokal.
Minggu lalu Pompeo mengunjungi Baghdad, mengatakan bahwa AS khawatir bahwa kegiatan yang ditingkatkan Iran dapat membahayakan kedaulatan Irak.
Ketegangan antara Washington dan Baghdad adalah pemanasan setelah AS secara sepihak menarik diri dari 2015 perjanjian nuklir Iran dan mengembalikan semua sanksi terhadap Teheran. Washington juga mengancam negara lain yang terus berdagang dengan Iran dengan sejumlah larangan.
Meningkatnya tekanan Amerika membuat Tehran marah. Baru-baru ini, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negaranya tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Washington tentang perjanjian nuklir baru. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kedua negara tidak akan terlibat dalam konflik militer karena tidak ada pihak "mencari perang ".
Comentarios