Mata Wartawan Indonesia yang Meliputi Protes Hong Kong Buta
- matamatapolitik
- Oct 4, 2019
- 1 min read
Seorang wartawan Indonesia yang terkena peluru karet saat meliput protes Hong Kong pekan lalu akan kehilangan pandangan di mata kanannya, kata pengacaranya, Rabu (2 Oktober).
Ms Veby Mega Indah dari Suara Hong Kong, sebuah surat kabar berbahasa Indonesia, terluka pada hari Minggu ketika melaporkan dari jembatan di daerah Wan Chai.
"Dokter yang merawat Ms Indah hari ini memberi tahu dia bahwa sayangnya cedera yang diterimanya akibat ditembak oleh polisi, akan mengakibatkan kebutaan permanen di mata kanannya," pengacaranya, Michael Vidler, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Selat Malaka. Waktu.
"Dia diberi tahu bahwa pupil matanya pecah oleh kekuatan dampak. Persentase pasti dari kerusakan permanen hanya dapat dinilai setelah operasi."
Dia menambahkan bahwa keluarganya telah tiba di Hong Kong dan sekarang bersamanya.
Veby akan mengajukan pengaduan pidana terhadap Komisaris Polisi dan petugas yang menembaknya, dan juga akan mengajukan gugatan perdata untuk mencari ganti rugi, kata Vidler sebelumnya.
Konsulat Jenderal Indonesia juga telah meminta penjelasan resmi dari acara tersebut, kata Kementerian Luar Negeri pada hari Senin.
Veby secara langsung menyiarkan protes "anti-totaliterisme global" di Wan Chai ketika polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di jembatan dan dia dipukul.
Dia telah mengenakan rompi visibilitas tinggi dengan tulisan "pers" tertulis di atasnya, telah menunjukkan kredensial persnya dan mengenakan helm selama insiden itu.
Wartawan berada di pihak penerima polisi sementara wartawan dari gerai yang dianggap pro-Beijing juga menjadi sasaran pelecehan rutin dari pengunjuk rasa.
Polisi Hong Kong mengatakan mereka menembakkan 306 butir peluru karet, 328 butir gas air mata, 95 butir kantong kacang dan 79 butir busa pada hari Minggu.
Comments