Masyarakat Korea Utara Terancam Kelaparan karena Kekeringan
- matamatapolitik
- May 16, 2019
- 1 min read
"Korea Utara" diancam dengan kekeringan setelah jatuhnya curah hujan dan salju ke titik terendah dalam 37 tahun. Kondisi ini akan memperburuk situasi di negara setelah PBB menyuarakan kekhawatiran kurangnya pasokan makanan ke Korea Utara karena sanksi.
Dikutip dari asiaone, Kamis, Mei 16, 2019, mulai dari Januari sampai awal Mei 2019, Korea Utara hanya mendapat 54,4 milimeter hujan atau salju. Angka tersebut adalah yang terendah sejak 1982 dalam periode yang sama. Kantor berita KCNA menggambarkan situasi ini sebagai kekeringan ekstrem.
Pada bulan April, badan PBB, WFP dan FAO, dalam laporan bersama mengungkapkan tahun lalu tanaman Korea Utara menyentuh tingkat terendah sejak 2008. Itu berarti, sekitar 10.000.000 orang atau 40 persen dari total penduduk Korea Utara sangat membutuhkan makanan.
"Situasi ini bisa terus memburuk jika tergantung pada musim dari Mei hingga September 2019 dan jika tidak ada tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah kemanusiaan, " kata Laporan PBB.
Direktur Eksekutif WFP David Beasley awal pekan ini di Seoul mengatakan itu sangat khawatir tentang kondisi makanan di Korea Utara. Kementerian penyatuan Korea Selatan menyatakan pada tanggal 14 Mei, penting untuk mengirimkan bantuan pangan ke Korea Utara pada bulan Mei dan September sebagaimana direkomendasikan oleh WFP.
Sebelumnya di 2017, Seoul telah bermaksud untuk mengirim bantuan makanan senilai US $4.500.000 atau sekitar Rp. 65.000.000.000 ke Korea Utara melalui WFP. Namun, hal ini tidak terwujud karena Pyongyang melakukan tes senjata tahun itu. Saat ini, Presidensi Korea Selatan mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah mendukung rencana Seoul untuk menyediakan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara.
Comments