Laporan Investigasi Mueller Tidak Temukan Rusia dan Trump Berkolusi
- matamatapolitik
- Apr 19, 2019
- 2 min read
Laporan Investigasi Mueller Tidak Temukan Rusia dan Trump Berkolusi. Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) merilis laporan tentang penyelidikan Jaksa Khusus Robert Mueller terhadap klaim bahwa Presiden Donald Trump berkolusi dengan Rusia. Hasil penyelidikan selama dua tahun itu menyatakan klaim kolusi itu tidak terbukti.
Jaksa Agung William Barr mengumumkan rilis laporan itu pada konferensi pers pada Kamis (18/4/2019) pagi waktu AS. Dia mengulangi beberapa kali bahwa laporan itu menetapkan Trump maupun orang Amerika lainnya tidak berkonspirasi atau berkoordinasi dengan Rusia untuk memengaruhi pemilu AS 2016.
Klaim yang muncul selama ini adalah Internet Research Agency (IRA) mamanipulasi media sosial dan GRU (Direktorat Intelijen Utama) Rusia diduga meretas email-email DNC (Komite Nasional Demokrat) dan menyerahkannya ke WikiLeaks.
Seperti diketahui Hillary Rodham Clinton dikalahkan Donald Trump pada pemilu AS tahun 2016. Klaim-klaim yang muncul adalah Rusia membantu Trump memenangkan pemilu, namun klaim-klaim itu sudah disangkal berulang kali oleh Presiden Vladimir Putin.
Penyelidikan yang dipimpin Mueller salah satunya menilisik dugaan adanya kontak antara Rusia dan tim kampanye Trump.
"Kontak Rusia terdiri dari koneksi bisnis, tawaran bantuan untuk kampanye, undangan untuk bertemu Trump dan Putin secara langsung, undangan untuk pejabat kampanye dan perwakilan dari pemerintah Rusia untuk bertemu, dan posisi kebijakan untuk mencari hubungan AS-Rusia yang lebih baik," bunyi rincian yang diselidiki Mueller dalam laporan yang dirilis Barr.
Laporan investigasi itu mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari orang-orang yang diduga terlibat kontak cukup kuat untuk dituntut.
Laporan yang dirilis itu mengatakan ada bukti substansial bahwa Trump memecat direktur FBI James Comey, yang kemudian menjadi pahlawan "Perlawanan" terkemuka, karena menolak untuk secara terbuka untuk mengatakan bahwa Trump tidak sedang diselidiki.
Masih menurut laporan investigasi Mueller. putra Trump; Donald Trump Jr, memiliki kontak langsung dengan WikiLeaks selama kampanye presiden. WikiLeaks diduga mengirim Trump Jr kata sandi untuk mengakses putintrump, yang merupakan situs web untuk menjajakan narasi "Russiagate".
WikiLeaks, sambung laporan itu, meminta Trump Jr men-tweet tautan email ketua kampanye Clinton, John Podesta, yang bocor. Hal itu dilakukan Trump Jr empat hari kemudian.
Mueller telah mendakwa 13 orang Rusia yang dia klaim sebagai "troll" IRA dan 12 orang yang diduga sebagai peretas GRU. Namun, laporan akhir investigasinya tidak membuat rekomendasi untuk dakwaan lebih lanjut.
Kendati demikian, Mueller belum sepenuhnya "membebaskan" Trump dari tuduhan menghalangi investigasi.
Rilis laporan oleh Jaksa Agung William Barr telah diidam-idamkan oleh Demokrat dan media "Perlawanan" anti-Trump. Kedua pihak tersebut berpegang teguh pada tuduhan kolusi Rusia dan Trump. Kedua pihak itu mengecam ringkasan laporan Barr yang dianggap sebagai cara yang akan membebaskan Trump dari kesalahan.
Commentaires