top of page

Korban Selamat Kerusuhan Wamena Didesak untuk Tak Bergabung dengan Eksodus

  • Writer: matamatapolitik
    matamatapolitik
  • Oct 4, 2019
  • 2 min read

Pemerintah provinsi Papua telah meminta penduduk Sulawesi Selatan yang selamat dari kerusuhan Wamena yang mematikan untuk tidak bergabung dengan eksodus massal tetapi untuk tetap hidup berdampingan dengan penduduk asli Papua di Kabupaten Jayawijaya.


Seruan itu digemakan, Selasa, oleh Asisten Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Papua untuk Urusan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Muhammad Musaad, menyusul pertemuan antara gubernur Papua dan wakil gubernur Sulawesi Selatan di sini Senin.


"Semua orang Indonesia, termasuk yang dari Sulawesi Selatan, memiliki hak untuk hidup di Papua sebagai bagian integral dari Indonesia," katanya, seraya menambahkan bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan belasungkawa terdalam atas kematian 33 penduduk dalam kerusuhan Wamena.


Dalam memastikan keselamatan semua warga Wamena, termasuk yang dari Sulawesi Selatan, Enembe telah berjanji untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, khususnya penegak hukum dan badan keamanan, Musaad mengatakan.


Enembe menerima Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman dan Sekretaris Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat, Senin malam.


Pada pertemuan itu, Enembe meminta para penyintas Wamena agar tidak ikut dalam eksodus massal tetapi tetap di kota.


Mereka yang menghadiri pertemuan itu juga diberi tahu tentang pengakuan para penyintas yang kemudian menjadi kisah yang mengharukan tentang upaya heroik dari banyak penduduk asli Papua di Wamena untuk menyelamatkan nyawa tetangga mereka dari para pembunuh.


Mengacu pada pengakuan para penyintas ini, termasuk yang dari Sulawesi Selatan, disimpulkan bahwa para perusuh itu bukan dari Wamena, kata Musaad.


"Pada pertemuan itu, wakil gubernur Sulawesi Selatan juga menyerahkan dana kemanusiaan senilai Rp1 miliar kepada pemerintah kabupaten Jayawijaya untuk membantu meringankan beban keuangan pemerintah daerah dan membantu anggota masyarakat yang terkena dampak," katanya.


Sudirman mendesak Enembe untuk mendukung upaya membangun kembali rumah-rumah penduduk dan kios-kios yang dibakar atau dihancurkan oleh para perusuh.


Kerusuhan mematikan meletus di Wamena dalam sebuah demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa asli Papua pada 23 September.


Sebanyak 33 orang, termasuk seorang dokter, tewas, sementara setidaknya 77 lainnya menderita luka-luka dalam kerusuhan yang juga memaksa beberapa ribu penduduk, sebagian besar warga asli Papua, untuk berlindung di markas militer dan polisi setempat.


Orang mati dan terluka terdiri dari orang Papua non-pribumi, yang diserang oleh perusuh yang mengacungkan parang dan panah. Banyak dari mereka telah bermigrasi ke Papua dari kota asal mereka di provinsi, seperti Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan, untuk mencari nafkah.

 
 
 

Recent Posts

See All

Комментарии


123-456-7890

info@mysite.com

500 Terry Francois Street

San Francisco, CA 94158

Opening Hours:

Mon - Fri: 7am - 10pm

​​Saturday: 8am - 10pm

​Sunday: 8am - 11pm

©2023 by Grace Church. Proudly created with Wix.com

  • Black YouTube Icon
  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
bottom of page