top of page

Jokowi Serukan untuk Tenang Seiring Protes Berlanjut

  • Writer: matamatapolitik
    matamatapolitik
  • Sep 17, 2019
  • 2 min read

Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo menyerukan agar tenang pada hari Senin setelah pengunjuk rasa membakar sebuah gedung parlemen lokal di wilayah paling timur Papua selama kerusuhan dipicu oleh tuduhan bahwa polisi menggunakan bahasa rasis dan memukuli siswa Papua dalam beberapa hari terakhir.


Ribuan orang berbaris di provinsi Papua dan Papua Barat, yang merupakan bagian dari Indonesia di pulau New Guinea, untuk memprotes perlakuan rasis oleh pasukan keamanan dan penduduk terhadap siswa Papua yang menuntut penentuan nasib sendiri untuk wilayah yang sebagian besar Melanesia selama demonstrasi di Jawa Timur pada Jumat.


"Brother dan sister di Papua Barat, saya tahu Anda tersinggung, dan karena kami milik satu negara, hal terbaik yang harus dilakukan adalah saling memaafkan," kata Jokowi dalam pidato yang disiarkan televisi.


"Saya mengerti bahwa emosi tinggi," katanya, "tetapi pengampunan dan kesabaran harus menang."


Para pengunjuk rasa di Manokwari, ibukota Papua Barat, menyerang parlemen provinsi dan membakar beberapa gedung pemerintah lainnya, kata polisi. Tayangan televisi menunjukkan asap tebal mengepul dari gedung DPR setempat.


Tidak ada laporan segera tentang kematian.


Protes juga telah dilaporkan di Jayapura, ibukota Papua dan provinsi paling timur negara itu, kata pihak berwenang.


Lusinan orang terluka pada Jumat ketika mahasiswa Papua yang berdemonstrasi dan menyerukan penentuan nasib sendiri bentrok dengan para pengunjuk rasa di kota Malang, kata polisi dan aktivis Papua.


Keesokan harinya, polisi anti huru hara bersenjata berat menembakkan gas air mata ke asrama siswa Papua di Surabaya, kota utama Jawa Timur. Mereka menangkap dan secara singkat menahan 43 orang di sana dengan tuduhan bahwa mereka telah menodai bendera Indonesia, media lokal melaporkan.


Kepala polisi nasional Jenderal Tito Karnavian mengatakan situasi di Papua berada di bawah kendali.


"Jika kami membutuhkan bala bantuan, kami dapat mengirimnya dari provinsi terdekat, termasuk Maluku," katanya kepada wartawan.


Tito mengatakan dia menyesali peristiwa yang menyebabkan kerusuhan.


"Banyak orang Papua pergi ke universitas di Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta dan tidak ada masalah," katanya.


"Ada kesalahpahaman dan beberapa orang menggunakan kata-kata yang tidak pantas yang menyinggung saudara-saudara kita dari Papua," katanya, merujuk pada laporan bahwa orang Papua disebut "monyet" selama penggerebekan asrama hari Sabtu.


“Tolong perlakukan saudara-saudari kita dari Papua dengan baik, karena kita milik satu bangsa,” kata Tito. "Jangan pernah membiarkan diri kita diadu satu sama lain dan terpancing oleh informasi palsu."


'Itu melukaiku'


Ribuan orang di provinsi Papua meneriakkan “Kebebasan!” Saat mereka berbaris dengan damai melalui jalan-jalan di Jayapura menuju kantor gubernur.


“Saya merasa sedih melihat anak-anak kami diperlakukan buruk di Jawa,” kata Ani Motte, salah seorang pengunjuk rasa, kepada wartawan.


“Di mana kamu bisa menemukan monyet dengan rambut keriting? Tuan Presiden, saya tidak melahirkan monyet, ”katanya.


Pemimpin pelajar Alex Gobay memperingatkan bahwa jika orang Papua diusir dari Surabaya, orang Papua akan melakukan hal yang sama kepada siswa Papua yang belajar di Papua.


"Kami siap mengirim mereka kembali ke Jawa," kata Gobay kepada wartawan ketika para pemrotes lainnya berteriak, "Usir! Mengeluarkan!"


Para pengunjuk rasa mengatakan Indonesia harus membiarkan penentuan nasib sendiri orang Papua jika pemerintah gagal mengatasi keluhan mereka.


"Jika Anda tidak dapat menerima kami, kembalikan kedaulatan kepada orang Papua, sehingga kami dapat menentukan masa depan kami untuk diri kami sendiri," kata seorang pemrotes yang menyebut namanya Osyo.

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


123-456-7890

info@mysite.com

500 Terry Francois Street

San Francisco, CA 94158

Opening Hours:

Mon - Fri: 7am - 10pm

​​Saturday: 8am - 10pm

​Sunday: 8am - 11pm

©2023 by Grace Church. Proudly created with Wix.com

  • Black YouTube Icon
  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
bottom of page