top of page
  • Writer's picturematamatapolitik

Indonesia Kirimkan 30 Kapal Nelayan ke Laut Natuna

Indonesia akan mengirimkan 30 kapal penangkap ikan besar dari pantai Jawa Utara – sebuah daerah yang dikenal secara lokal sebagai Pantura – ke Laut Natuna untuk membantu menegaskan kedaulatan negara atas hamparan laut yang diklaim oleh Cina dan dibaptis Laut Cina Selatan oleh orang Asia Raksasa.


Kepala Menteri keamanan Mahfud MD mengatakan langkah itu pada instruksi Presiden Joko "Jokowi " Widodo.


Presiden mengatakan Indonesia harus mempertahankan kedaulatan atas zona ekonomi eksklusif negara (EEZ) di laut Natuna Utara.


Pada bulan Januari, militer Indonesia (TNI) terlibat dengan penjaga pantai Cina yang mengawal kapal nelayan Cina ke dalam EEZ.


"Presiden memberikan dua petunjuk. Pertama, untuk melindungi hak berdaulat kami atas EEZ diberikan oleh hukum internasional melalui Konvensi PBB 1982 untuk hukum laut [UNCLOS], "Mahfud mengatakan di kantornya di Jakarta pada hari Senin.


"Kedua, untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial di laut Natuna Utara untuk membuatnya lebih hidup," katanya.


Dua puluh sembilan dari 30 kapal akan mulai berlayar ke laut Natuna Utara pada 10 Maret. Perahu nelayan yang lain sedang diperbaiki di Pantura dan akan mengikuti segera setelah itu cocok untuk berlayar.


Mahfud mengatakan perahu nelayan yang besar beratnya lebih dari 100 Gross ton (GT) masing-masing dan dirancang untuk berlayar di laut terbuka.


Rencana pemerintah telah dibahas dengan nelayan lokal di Natuna Utara yang setuju untuk membiarkan perahu dari Pantura beroperasi di daerah mereka.


Mahfud mengatakan bahwa pemerintah mendorong nelayan Natuna Utara untuk mengoperasikan kapal yang lebih besar juga.


Pemerintah dan nelayan setempat juga sepakat bahwa ikan yang tertangkap di EEZ akan dijual di Selat Lampah, Natuna Utara, untuk meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.


The Maritime Security Agency (Bakamla)-ditetapkan untuk menjadi satu-satunya penjaga pantai negara-akan menjaga 30 kapal nelayan dalam perjalanan mereka ke laut Natuna Utara.


"Semua lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan maritim masih bertugas, termasuk Kantor Pabean, kepolisian air dan angkatan laut. Tapi Bakamla akan menjaga mereka kapal, "Mahfud kata.

3 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page