Beijing Bangun Fasilitas Militer Baru di Laut China Selatan
- matamatapolitik
- Sep 21, 2019
- 2 min read
Inisiatif Transparansi Maritim Asia, bagian dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional Washington, mengatakan gambar satelit baru mengungkapkan tempat perlindungan rudal dan fasilitas komunikasi dan radar sedang dibangun di Fiery Cross, Mischief dan Subi Reefs di Kepulauan Spratly.
Washington telah mengkritik pembangunan fasilitas militer Cina di pulau-pulau buatan dan kekhawatiran mereka bisa digunakan untuk membatasi pergerakan bebas di sepanjang jalur perdagangan Laut China Selatan yang penting.
Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar dalam 12 mil laut dari Mischief Reef bulan lalu dalam apa yang disebut kebebasan operasi navigasi.
AS menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk berlayar di perairan Laut Cina Selatan di bawah kebebasan protokol navigasi.
China menuduh AS melakukan intimidasi dan secara sengaja provokatif dan menolak tuduhan bahwa hal itu adalah militerisasi laut, yang juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Laporan baru mengatakan Cina telah membangun empat tempat perlindungan rudal baru di Fiery Cross Reef untuk pergi dengan delapan sudah di pulau buatan.
Array antena besar sedang dipasang di Mischief Reef yang menurut para analis akan meningkatkan kemampuan Beijing untuk memantau sekitarnya.
Sebuah kubah besar baru-baru ini dipasang pada Fiery Cross dan yang lainnya sedang dibangun, menunjukkan sistem komunikasi atau radar yang cukup besar. Dua kubah lagi sedang dibangun di Mischief Reef.
Laporan think tank mengatakan: "Beijing sekarang dapat mengerahkan aset militer, termasuk pesawat tempur dan peluncur misil bergerak, ke Kepulauan Spratly kapan saja."
Para kepala pertahanan Tiongkok telah mengumumkan niat mereka untuk mengerahkan kapal angkut kolosal ke Laut Cina Selatan dalam apa yang dianggap sebagai langkah agresif.
Kapal baru ini dimaksudkan untuk membantu China mengangkut berbagai pasokan ke pulau-pulau yang dikontrolnya di wilayah yang disengketakan.
Menurut Kantor Berita Xinhua yang dioperasikan negara China, kapal transportasi Nomor Dua Sansha lulus tes pada bulan Agustus dan dapat "menutupi seluruh Laut Cina Selatan".
Badan itu menambahkan bahwa mereka memiliki perpindahan lebih dari 8.000 metrik ton dan akan membantu pekerjaan sipil dan militer.
Laporan itu menyarankan kapal bisa menempuh 6.0000 kilometer tanpa mengisi bahan bakar dan membawa hingga 400 orang, menjadikannya kapal yang sempurna untuk perjalanan dan misi melintasi perairan.
Kemajuan teknologi yang ditampilkan kapal sangat menonjol, karena kapal yang mulai digunakan 11 tahun yang lalu hanya mampu mengangkut 2.540 metrik ton.
Comments